Selamat
berjumpa kembali Sahabat alam.
Salam
Alamikum.
Pada
kesempatan ini saya akan memberikan sedikit review tentang si mulus Gunung
Sindoro. Kuy langsung sikat. . .
Gunung
Sindoro atau orang lain biasa menyebutnya Sundoro memiliki ketinggian puncak
3.153 Mdpl adalah sebuah gunung volkano aktif yang terletak di Kabupaten
Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia. Gunung Sindoro terletak berdampingan dengan
Gunung Sumbing. Gunung sindoro dapat terlihat jelas dari puncak sikunir ataupun
puncak Gunung Prau dieng (Ketika Cerah).
Kawah
yang disertai jurang dapat ditemukan di sisi barat laut ke selatan gunung, dan
yang terbesar disebut Kembang. Sebuah kubah lava kecil menempati puncak gunung
Sindoro. Sejarah letusan Gunung Sindoro yang telah terjadi sebagian besar
berjenis ringan sampai sedang (letusan freatik). Hutan di kawasan Gunung
Sundoro mempunyai tipe hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan
Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Baca Juga: Jalur Pendakian Gunung Merapi, Gunung dengan Sejuta Mitos
Gunung
ini termasuk salah satu gunung yang memiliki kawah aktif di jawa tengah.
Terdapat 2 jalur pendakian yang bisa dilewati oleh para pendaki yang ingin
menikmati pesona kawah Sindoro:
1.
Jalur pendakian via Kledung
Pertama adalah Jalur pendakian via Kledung. Jalur
ini umum digunakan karena basecampnya yang terletak di desa Kledung dan sangat
dekat dengan jalan raya. Dari basecamp menuju ke pos 1 berupa jalan bebatuan
melewati lahan pertanian penduduk. Sudah banyak jasa ojek yang tersedia untuk
menuju pos 1, namun jika Anda memih berjalan kaki, maka Anda membutuhkan waktu
sekitar 1 jam. Setelah melewati batas lahan pertanian penduduk dengan hutan
akan sampai di Watu Gede pada ketinggian 1.900 Mdpl.
Perjalanan dilanjutkan dengan rute jalan landai
berupa tanah padat yang semakin menanjak namun tergolong cukup berat.
Perjalanan menuju Pos 2 memakan waktu sekitar 2 jam dan akan sampai pada
ketinggian 2.120 Mdpl.
Selanjutnya
perjalanan menuju Pos 3 merupakan pos terakhir berupa trek menanjak dengan
tanah padat bercampur bebatuan. Mendekati pos 3, jalur semakin menanjak dengan
trek bebatuan besar. Waktu tempuh sekitar 3 jam dengan ketinggian 2.530 Mdpl.
Disini biasanya para mendaki membangun tenda untuk melanjutkan summit keesokan
harinya.
Menuju
Pos 4 Kita akan melewati hutan lamtoro yang cukup panjang, yaitu Batu Tatah.
Padang edelweis akan menjadi bonus pemandangan indah yang akan menemani perjalanan
sebelum sampai di puncak. Puncak Gunung Sindoro merupakan dataran di bibir
kawah. Disebelah timurnya terdapat dua kawah kembar seluas 210 x 150 meter dan
dibatasi dinding kawah yang mengitarinya. Pendaki juga bisa berjalan memutari
dinding kawah gunung Sindoro.
Contact
Person:
Grasindo Sindoro
Jl. Raya Parakan-Wonosobo km 12, Kledung,
Temanggung
Telp
:0857-2948-0989 / 0852-9278-1090
Baca Juga: Jalur Pendakian Gunung Prau, Golden Sunrise yang Memanjakan Mata
2.
Jalur pendakian via Sikatok
(Desa Sigedang, Tambi)
Jalur Berikutnya adalah Sikatok. Jalur Sikatok
merupakan jalur tercepat menuju Puncak Sindoro. Jalur ini melewati perkebunan
teh yang sangat luas. Dari basecamp menuju pintu masuk kebun memerlukan waktu
sekitar 20 menit dan kita akan sampai di pertigaan kebun teh Sikatok yang
merupakan pintu masuk jalur pendakian manuju Puncak Sindoro.
Dari
pertigaan menuju Pos 1 dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 20 menit dengan
menyusuri jalan setapak melintasi tengah kebun teh. Dari Pos 1 menuju Pos 2
(Gardu Pandang) dapat ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit berjalan melalui
jalan setapak yang masih di tengah-tengah kebun teh. Kemudian perjalanan
dilanjut menuju Pos 3.
Pos 3 merupakan batas akhir dari perkebunan teh dan
ilalang. Dari sini jalur pendakian melalui medan yang terbuka dan cenderung
menanjak selama 3 jam, kemudia akan sampai di Tebing Jeblugan Alit atau yang
lebih dikenal dengan Watu Susu.
Dari Watu Susu ke Alun-alun atau Sabana dapat
ditempuh dengan waktu sekitar 1,5 jam. Alun – alun merupakan padang rumput luas
yang biasaya dipakai sebagai tempat camp bagi para pendaki. Perjalanan
selanjutnya dari sabana menuju Pasar Setan ditempuh dengan waktu 10 menit saja.
Tidak jauh dari Pasar Setan terdapat makam Jogo Negoro.
Dari Pasar Setan sendiri, untuk menuju Puncak
Gunung Sindoro memerlukan waktu sekitar 20 menit dengan melalui jalan berbatu
dan menanjak. Disini terhampar luas dataran yang terdiri dari sabana. Dari
kejauhan kita dapat melihat beberapa gunung seperti Gunung Sumbing yang memang
letaknya berdampingan dengan Gunung Sindoro. Kita juga bisa melihat Gunung
Merapi dan Merbabu, serta samar-samar terlihat Gunung Slamet.
Perjalan dari Sigedang sampai di Puncak Sindoro
dibutuhkan waktu sekitar 6-7 jam dan waktu tempuh turun sekitar 3-4 jam. Bagi
Anda yang tak terbiasa naik gunung pastikan membawa perlengkapan standar
pendakian seperti jaket hangat, karena suhu udara pada pagi hari bisa mencapai
20 C. Sementara itu sepanjang perjalanan kita tidak akan
menemukan sumber mata air, jadi sangat disarankan untuk membawa persediaan air
secukupnya dari bawah.
Contact Person:
Pak Amin
Telp: 081227967705
Baca Juga: Jalur Pendakian Gunung Ungaran, Gunung Sejarah di Kota Semarang
Gunung
Sindoro sendiri terdapat Kawah Jolotundo, kawah aktif yang mengeluarkan asap
dan gas sulfutara (belerang). Menariknya, terdapat dua danau kecil berisi air
jernih di kawah mati tersebut. Kedua danau yang hanya dipisahkan oleh dinding
kawah itu dikenal dengan sebutan Telaga Ajaib di kalangan pendaki.
Telaga
Ajaib memiliki fenomena alam yang unik karena kemunculannya hanya terjadi pada
saat musim hujan. Hal tersebut karena telaga terisi oleh genangan air hujan
yang melimpah. Lama-kelamaan, air telaga pun akan habis karena kebanyakan
pendaki mengambil air tersebut untuk dijadikan persediaan saat perjalanan
turun.
Kawasan
kawah memang bebas dikunjungi siapa saja, namun kamu perlu waspada terhadap gas
sulfutara yang masih aktif keluar dari kawah. Asap tersebut biasanya keluar
dengan intensitas tinggi saat kondisi turun hujan. Makanya pada kondisi
tertentu, pendaki di Gunung Sindoro diharapkan tidak turun ke bagian kawah.
Mungkin
itu sedikit review tentang Gunung Sindoro. Jika ada yang perlu ditanyakan tulis
di kolom komentar.
Jaga
terus kelestarian alam
Salam
alamikum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar