Jalur Pendakian Gunung Sindoro, Gunung Berkawah di Jawa Tengah - Padepokan Alam

Breaking

Home Top Ad

Minggu, 03 Maret 2019

Jalur Pendakian Gunung Sindoro, Gunung Berkawah di Jawa Tengah

Jalur Pendakian Gunung Sindoro, Gunung Berkawah di Jawa Tengah



Padopakan Alam Gambar

Selamat berjumpa kembali Sahabat alam.


Salam Alamikum.

Pada kesempatan ini saya akan memberikan sedikit review tentang si mulus Gunung Sindoro. Kuy langsung sikat. . .

Gunung Sindoro atau orang lain biasa menyebutnya Sundoro memiliki ketinggian puncak 3.153 Mdpl adalah sebuah gunung volkano aktif yang terletak di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia. Gunung Sindoro terletak berdampingan dengan Gunung Sumbing. Gunung sindoro dapat terlihat jelas dari puncak sikunir ataupun puncak Gunung Prau dieng (Ketika Cerah).

Kawah yang disertai jurang dapat ditemukan di sisi barat laut ke selatan gunung, dan yang terbesar disebut Kembang. Sebuah kubah lava kecil menempati puncak gunung Sindoro. Sejarah letusan Gunung Sindoro yang telah terjadi sebagian besar berjenis ringan sampai sedang (letusan freatik). Hutan di kawasan Gunung Sundoro mempunyai tipe hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. 


Baca Juga: Jalur Pendakian Gunung Merapi, Gunung dengan Sejuta Mitos


Gunung ini termasuk salah satu gunung yang memiliki kawah aktif di jawa tengah. Terdapat 2 jalur pendakian yang bisa dilewati oleh para pendaki yang ingin menikmati pesona kawah Sindoro:

1.    Jalur pendakian via Kledung

Pertama adalah Jalur pendakian via Kledung. Jalur ini umum digunakan karena basecampnya yang terletak di desa Kledung dan sangat dekat dengan jalan raya. Dari basecamp menuju ke pos 1 berupa jalan bebatuan melewati lahan pertanian penduduk. Sudah banyak jasa ojek yang tersedia untuk menuju pos 1, namun jika Anda memih berjalan kaki, maka Anda membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Setelah melewati batas lahan pertanian penduduk dengan hutan akan sampai di Watu Gede pada ketinggian 1.900 Mdpl.



Perjalanan dilanjutkan dengan rute jalan landai berupa tanah padat yang semakin menanjak namun tergolong cukup berat. Perjalanan menuju Pos 2 memakan waktu sekitar 2 jam dan akan sampai pada ketinggian 2.120 Mdpl.
Selanjutnya perjalanan menuju Pos 3 merupakan pos terakhir berupa trek menanjak dengan tanah padat bercampur bebatuan. Mendekati pos 3, jalur semakin menanjak dengan trek bebatuan besar. Waktu tempuh sekitar 3 jam dengan ketinggian 2.530 Mdpl. Disini biasanya para mendaki membangun tenda untuk melanjutkan summit keesokan harinya.
Menuju Pos 4 Kita akan melewati hutan lamtoro yang cukup panjang, yaitu Batu Tatah. Padang edelweis akan menjadi bonus pemandangan indah yang akan menemani perjalanan sebelum sampai di puncak. Puncak Gunung Sindoro merupakan dataran di bibir kawah. Disebelah timurnya terdapat dua kawah kembar seluas 210 x 150 meter dan dibatasi dinding kawah yang mengitarinya. Pendaki juga bisa berjalan memutari dinding kawah gunung Sindoro.
Contact Person:

Grasindo Sindoro

Jl. Raya Parakan-Wonosobo km 12, Kledung, Temanggung
Telp :0857-2948-0989 / 0852-9278-1090

 

Baca Juga: Jalur Pendakian Gunung Prau, Golden Sunrise yang Memanjakan Mata


2.    Jalur pendakian via Sikatok (Desa Sigedang, Tambi)

Jalur Berikutnya adalah Sikatok. Jalur Sikatok merupakan jalur tercepat menuju Puncak Sindoro. Jalur ini melewati perkebunan teh yang sangat luas. Dari basecamp menuju pintu masuk kebun memerlukan waktu sekitar 20 menit dan kita akan sampai di pertigaan kebun teh Sikatok yang merupakan pintu masuk jalur pendakian manuju Puncak Sindoro.
Dari pertigaan menuju Pos 1 dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 20 menit dengan menyusuri jalan setapak melintasi tengah kebun teh. Dari Pos 1 menuju Pos 2 (Gardu Pandang) dapat ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit berjalan melalui jalan setapak yang masih di tengah-tengah kebun teh. Kemudian perjalanan dilanjut menuju Pos 3.

Pos 3 merupakan batas akhir dari perkebunan teh dan ilalang. Dari sini jalur pendakian melalui medan yang terbuka dan cenderung menanjak selama 3 jam, kemudia akan sampai di Tebing Jeblugan Alit atau yang lebih dikenal dengan Watu Susu.

Dari Watu Susu ke Alun-alun atau Sabana dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1,5 jam. Alun – alun merupakan padang rumput luas yang biasaya dipakai sebagai tempat camp bagi para pendaki. Perjalanan selanjutnya dari sabana menuju Pasar Setan ditempuh dengan waktu 10 menit saja. Tidak jauh dari Pasar Setan terdapat makam Jogo Negoro.

Dari Pasar Setan sendiri, untuk menuju Puncak Gunung Sindoro memerlukan waktu sekitar 20 menit dengan melalui jalan berbatu dan menanjak. Disini terhampar luas dataran yang terdiri dari sabana. Dari kejauhan kita dapat melihat beberapa gunung seperti Gunung Sumbing yang memang letaknya berdampingan dengan Gunung Sindoro. Kita juga bisa melihat Gunung Merapi dan Merbabu, serta samar-samar terlihat Gunung Slamet.

Perjalan dari Sigedang sampai di Puncak Sindoro dibutuhkan waktu sekitar 6-7 jam dan waktu tempuh turun sekitar 3-4 jam. Bagi Anda yang tak terbiasa naik gunung pastikan membawa perlengkapan standar pendakian seperti jaket hangat, karena suhu udara pada pagi hari bisa mencapai 2C. Sementara itu sepanjang perjalanan kita tidak akan menemukan sumber mata air, jadi sangat disarankan untuk membawa persediaan air secukupnya dari bawah.

Contact Person:

Pak Amin

Telp: 081227967705


Baca Juga: Jalur Pendakian Gunung Ungaran, Gunung Sejarah di Kota Semarang


Gunung Sindoro sendiri terdapat Kawah Jolotundo, kawah aktif yang mengeluarkan asap dan gas sulfutara (belerang). Menariknya, terdapat dua danau kecil berisi air jernih di kawah mati tersebut. Kedua danau yang hanya dipisahkan oleh dinding kawah itu dikenal dengan sebutan Telaga Ajaib di kalangan pendaki.

Telaga Ajaib memiliki fenomena alam yang unik karena kemunculannya hanya terjadi pada saat musim hujan. Hal tersebut karena telaga terisi oleh genangan air hujan yang melimpah. Lama-kelamaan, air telaga pun akan habis karena kebanyakan pendaki mengambil air tersebut untuk dijadikan persediaan saat perjalanan turun. 

Kawasan kawah memang bebas dikunjungi siapa saja, namun kamu perlu waspada terhadap gas sulfutara yang masih aktif keluar dari kawah. Asap tersebut biasanya keluar dengan intensitas tinggi saat kondisi turun hujan. Makanya pada kondisi tertentu, pendaki di Gunung Sindoro diharapkan tidak turun ke bagian kawah.

Mungkin itu sedikit review tentang Gunung Sindoro. Jika ada yang perlu ditanyakan tulis di kolom komentar.

 

Jaga terus kelestarian alam

Salam alamikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar