Jalur Pendakian Gunung Merapi, Gunung dengan Sejuta Mitos - Padepokan Alam

Breaking

Home Top Ad

Minggu, 03 Maret 2019

Jalur Pendakian Gunung Merapi, Gunung dengan Sejuta Mitos

Jalur Pendakian Gunung Merapi, Gunung dengan Sejuta Mitos



Padepokan Alam Gambar


Selamat berjumpa kembali Sahabat alam.


Salam Alamikum.

Pada kesempatan ini saya akan memberikan sedikit review tentang Gunung Mitos, Gunung Merapi. Kuy langsung cek. . .

Gunung Merapi dengan ketinggian puncak 2.930 Mdpl adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Gunung Merapi terletak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan  Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004 Silam.


Baca Juga: Jalur Pendakian Gunung Prau, Golden Sunrise yang Memanjakan Mata


Gunung Merapi sangat berbahaya karena menurut catatan modern mengalami erupsi setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh permukiman yang sangat padat. Sejak tahun 1548, gunung ini tercatat sudah meletus sebanyak 68 kali. Kota Magelang dan Kota Yogyakarta adalah kota besar terdekat, berjarak kurang dari 30 km dari puncaknya. Di lerengnya masih terdapat permukiman sampai ketinggian 1700 m dan hanya berjarak empat kilometer dari puncak. Oleh karena tingkat kepentingannya ini, Merapi menjadi salah satu dari enam belas gunung api dunia yang termasuk dalam proyek Gunung Api Dekade Ini.

Gunung ini, bagi para pendaki disebut sebagai miniatur gunung Semeru karena permukaannya yang hampir mirip yaitu berupa pasir dan kerikil. Terdapat 3 jalur pendakian yang bisa dilewati oleh para pendaki yang ingin menguji adrenalin sampai ke puncak Merapi:



Jalur Pendakian Babadan

Pertama adalah Jalur Pendakian Babadan, Jalur Pendakian Kineharjo, dan Jalur Pendakian Selo. Paska letusan Gunung Merapi di tahun 2010 hanya Jalur Pendakian Selo yang bisa kita lalui sampai sekarang.

Desa Selo merupakan gerbang pendakian utama yang berada di ketinggian 1.560 Mdpl.  Desa ini mempunyai panorama alam yang indah karena letaknya yang strategis. Penduduk desa ini sebagian besar bertani sayuran dan tembakau. Di desa ini juga terdapat tempat wisata gua yang berupa tempat pertapaan yang terletak 300 meter dari Pos Polisi Selo.


Baca Juga: Jalur Pendakian Gunung Ungaran, Gunung Sejarah di Kota Semarang


Dari basecamp selo, perjalanan dilanjutkan menuju Joglo dengan jalur masih berupa jalan aspal yang menanjak dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Dari Joglo ini, dapat dilanjutkan dengan perjalanan melalui jalan setapak kecil menuju pos Tugu I. Di Pos Tugu I terdapat sebuah tugu yang letaknya berada di sebuah punggungan. Tinggi tugu tersebut sekitar 1,5 meter. Dari Pos I Perjalanan dilanjutkan menuju Pos Tugu II, dengan jalur yang curam dan penuh bebatuan besar dengan estimasi waktu sekitar 1,5 – 2 jam. Hanya memerlukan waktu sekitar 1 jam untuk menuju pasar bubrah. Dari Pasar Bubrah menuju puncak memerlukan waktu sekitar 1 jam dengan jalur yang sangat curam dan berpasir. Medan yang Anda hadapi adalah pasir dan berbatu yang mudah longsor. Sebaiknya berhati – hati karena angin kencang bisa datang setiap waktu, begitu juga dengan bahaya longsoran batu yang mungkin terinjak oleh pendaki lainnya. Pendakian dari selo menuju puncak Gunung Merapi memakan waktu sekitar 5–6 jam dan saat turun membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam  saja perjalanan.

Gunung Merapi memiliki puncaknya yang terkenal dengan nama puncak Garuda, tapi puncak garuda itu telah hilang karena letusan merapi pada tahun (2010) yang merupakan bongkahan batu besar dengan berbentuk mirip burung garuda.


Baca Juga: Penting ! Perlengkapan Pendaki Pemula yang Harus Dipersiapkan


Mungkin itu sedikit review tentang Gunung Merapi, salah satu gunung teraktif di Indonesia. Jika ada yang perlu ditanyakan tulis di kolom komentar..


Jaga terus kelestarian alam

Salam alamikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar