Pahami Perlengkapan Dasar Seorang Pendaki, Menjadi Pendaki yang Bijak dan Sopan

Perlengkapan dasar seorang pendaki

wowkeren.com

 

Halo sahabat petualang . . .

 

Kali ini saya akan berbagi beberapa alat pendakian wajib ataupun pendukung yang harus diketahui oleh seorang pendaki gunung.

Sederhananya, semakin siap perlengkapan yang dibutuhkan akan semakin menjamin kita melakukan pendakian dengan aman dan terjamin.

langsung saja, berikut adalah beberapa alat dan perlengkapan bagi seorang pendaki:

 

1. Tenda (Kelompok / Individu)

moedah.com

Tenda menjadi barang vital bagi seorang pendaki. Tenda menjadi singgahan sementara untuk menghadapi cuaca diatas gunung. Meskipun kalian berencana naik gunung dengan sistem tiktok, atau naik langsung turun, tetap disarankan membawa tenda sebagai jaga-jaga kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pastikan tenda yang kalian bawa muat dengan jumlah rombongan pendakian, jangan sampai tetel-tetelan.

Baca Juga: Alamat Toko Eiger di Seluruh Indonesia

2. Jaket Gunung (Wajib)

phinemo.com

Berikutnya adalah jaket gunung. tidak dipungkiri kalau puncak memiliki cuaca yang sangat dingin, apalagi kalau lagi musim hujan. Tentu dengan memakai jaket akan sedikit memberi kehangatan bagi tubuh agar terhindar dari insiden Hipotermia.

3. Matras

my-best.id

Matras juga termasuk hal wajib yang harus dibawa ketika melakukan pendakian. Sebagai alas untuk menghambat dingin tanah yang merembes melalui sela-sela terpal bawah tenda. Membawa matras juga disesuaikan dengan kapasitas tenda yang kita bawa. Biasanya tenda kap 2-3 orang cukup dengan 2 matras. Untuk yang kap 4-5 orang dengan 3 matras.

4. Sandal / Sepatu Gunung

Sandal atau sepatu gunung sudah didesain sedemikian rupa untuk kontur jalanan yang berlumpur ataupun bebatuan. Sangat direkomendasikan bagi seorang yang -ngakunya- pendaki untuk membawa perlengkapan yang satu ini. Tidak membawa sandan / sepatu gunung akan membuat kita sering terpeleset, biasanya para pendaki akan memilih untuk lorodan atau berseluncur. Cara ini akan sangat mengganggu bagi pendaki lain karena ketika musim kemarau tentu akan menimbulkan debu beterbangan memenuhi sudut jalan, dan ketika musim penghujan akan membuat jalan menjadi licin. Jadi hindari hal seperti ini ya...

5. Tas Gunung (Carier)

Packing menjadi seni tersendiri bagi seorang pendaki. Banyaknya bekal yang kita bawa saat melakukan pendakian menuntun kita untuk memakai tas yang fleksibel dan efisien. Jangan sekali-kali naik gunung menggunakan tas sembarangan, karena akan mempengaruhi perjalanan ataupun fisik saat berjalan. Kesalahan packing juga sering kita jumpai bagi para pendaki, tentu masalah ini akan menimbulkan rasa cepat capek atau kesalahan pada urat-urat yang bersentuhan dengan bagian tas itu sendiri.

Baca Juga: Review Pendakian Gunung Kembang, Si Mungil yang Menarik Hati

6. Kompor dan alat masak

 

Sudah pasti diatas gunung tidak ada warung (kecuali gunung tertentu, lawu, dll). Untuk memenuhi asupan tenaga selama dua hari (Bisa sehari, tiga hari bahkan lebih, tergantung rombongan) kita perlu memasak hanya sekedar membuat kopi atau sebagai pengapian kita selama di gunung.

7. Baju / Celana Ganti

dwipracaya.com

Saya sendiri biasa naik gunung dengan membawa dua stel baju. Satu untuk dinas (naik dan turun gunung) dan satu untuk tidur ataupun untuk foto ketika dipuncak. Saran saya jangan terlalu banyaj membawa barang yang tidak perlu -apalagi kalau tidak digunakan sama sekali.

8. Senter

Sebagian para pendaki memilih melakukan tracking dimalam hari. Tentu senter menjadi barang Wajib Mugholadoh yang harus dibawa sebagai alat penerangan. Supaya tidak kesasar. Apalagi kalau kesasar ke hatinya mantan . . .

9. Sleeping Bag / Selimut

kelty.com

Alat ini fungsinya sebagai penghangat. Gitu aja. . .

10. Obat-obatan (Bukan yang terlarang)

11. Makanan secukupnya

Berhenti makan sebelum kenyang, begitu kata pak ustad. kalau orang jalanan bilang, laper galak kenyang bego.

 

Baca Juga: Jalur Pendakian Gunung Merbabu, Surganya Para Pendaki

Paling tidak itu adalah perlengkapan minimal yang harus dipenuhi seorang pendaki. Jangan sampai niatmu berfoto dengan fajar berakhir dengan kecelakaan. Ingat ! Tujuan utama bepergian adalah untuk pulang. Untuk itu jaga selalu kesehatan -minimal dari diri sendiri- dan keberlangsungan kedamaian untuk masyarakat dan alam. Jaga terus kelestarian alam, ingatlah kalau anak cucu kita juga harus merasakan indahnya alam yang sama dengan kita.